Social Icons

Pages

SCM

SCM

Rabu, 19 Maret 2014

TODAY NEWS

Gile, SBY Di-Bully 9.000 Akun Gara-Gara Kabut Asap Riau

 

 

 

 

PEKANBARU - Gangguan kabut asap yang terjadi di Riau agaknya membikin gerah banyak pihak. Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga ikut kena getahnya.

Pasalnya, SBY mengaku banyak 'disemprot' oleh warga karena dinilai lamban menangani kabut asap.
Kemarahan warga ini diluapkan melalui jejaring sosial Facebook dan Twitter milik Presiden RI tersebut.

"Sampai saat ini ada 9.000 akun media sosial yang memarahi saya karena bencana asap ini," keluh Presiden SBY dalam teleconference dengan satgas penanggulangan asap di Riau, Jumat (14/3/2014).

Menurut SBY kritik pedas terhadap dirinya cukup beragam. Namun, SBY lebih memilih menyikapinya dengan arif. "Ada yang marahnya beralasan, tetapi ada juga yang marahnya tanpa alasan," sebut Presiden SBY lagi.

SBY pun telah mengeluarkan instruksi tentang untuk mengatasi kebakaran hutan di Riau. Orang nomor satu di Indonesia itu meminta semua pihak menjalankan instruksi tersebut.

"Saya keluarkan instruksi untuk dilaksanakan oleh seluruh pihak. Sebenarnya, kalau situasi sudah memungkinkan, saya pun ingin meninjau langsung ke sana. Namun, saya masih memberi kesempatan satu hingga dua hari ini untuk dilakukannya operasi tanggap darurat," tegas SBY.

Hadir dalam rapat melalui teleconference tersebut, Wakil Presiden Boediono, Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, Menteri Kehutanan Zulkilfi Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Balthazar Kambuaya, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Jaksa Agung Basrief Arif, dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko. (put)

SUMBER :



Pendapat / Opini :
   Saya agak setuju dengan warga. Mungkin memang presiden SBY kurang cekatan dalam menangani bencana tersebut. Sehingga sudah sewajarnya warga marah, karena mereka merasa terganggu dengan kabut asap tersebut. Dan mungkin kabut asap tersebut mengganggu aktivitas warga, sehingga tidak bisa mencari nafkah, sekolah, bekerja, ataupun aktivitas lainnya yang biasa warga lakukan.
   Namun juga bukan sepenuhnya salah presiden SBY karena kabut asap tersebut berasal dari kebakaran hutan. Yang mungkin disebabkan oleh warga itu sendiri, walaupun mungkin mereka tidak menyadari aktivitas yang mereka perbuat yang telah menyebabkan bencana tersebut. Contoh aktivitas yang warga lakukan yang memungkinkan terjadinya kebakaran hutan yaitu : melakukan penebangan liar, menggunakan hutan sebagai tempat industri dan masih banyak lagi.
   hal yang dapat mencegah terjadinya kebakaran hutan yaitu : melakukan tebang pilih, melakukan reboisasi dan lain-lain
 

Jumat, 17 Januari 2014

             Di daerah Gombong kita dapat menjumpai satu makanan yang disebut Gembus. Gembus sebenarnya  makanan yang relatif cukup enak, khususnya jika dimakan saat malam dan masih hangat selepas digoreng. Makanan ini berasal dari ubi singkong dengan rasa yang tidak kalah dengan makanan-makanan kota. Proses pembuatannya pun cukup mudah yaitu mulai dari pengupasan singkong, kemudian dicuci dan diparut dengan mesin. Setelah itu parutan singkong diberi bumbu dan dikukus untuk dijadikan adonan. Dengan ditambah sedikit tepung maka adonan ini kemudian dibentuk menjadi berbentuk panjang dan melingkar seperti cincin. Gembus ini siap untuk digoreng dan dimakan. Jadi biasanya Gembus disiapkan oleh penjualnya dalam bentuk siap goreng seperti itu.
            Penjual Gembus biasanya berjualan dengan menggunakan angkringan yang dipanggul. Satu bagian untuk wadah Gembus siap goreng. Bagian yang lainnya untuk tempat anglo dan wajan penggorengan. Untuk menggoreng Gembus ini digunakan anglo tanah liat dengan bahan bakar arang, karena mungkin lebih menghemat biaya. Namun kalau sekarang lebih banyak penjual Gembus yang menggunakan kompor minyak tanah atau kompor gas. Setelah di lokasi, kemudian mulai menggoreng Gembus ini dan disajikan di tempat dasaran dari bambu. Gembus digoreng dalam minyak yang cukup panas sehingga diperoleh Gembus  matang dan tidak keras.
            Namun masih ada saja orang yang menganggap rendah terhadap makanan tradisional seperti gembus. Karena menurut mereka makanan tradisional seperti gembus itu sudah ketinggalan jaman  dan rasanya kampungan. Padahal rasanya yang gurih dan renyah dan tentunya sehat lebih baik untuk dikonsumsi daripada makanan siap saji lainnya
 
 
Blogger Templates